Rabu, 20 September 2017

Senja Duka
Lilis Risma Putri



Angin sepoi-sepoi menerpa rambutku, menari-nari seperti ombak. Sang surya kini sudah bersiap-siap untuk meninggalkan pulau ini. Aku sendiri masih duduk di atas batu karang di tepi pantai. Batu yang kududuki ini cukup tinggi, sehingga tidak terguyur ombak saat pasang tiba.

Pantai ini cukup indah. Dihiasi oleh gemuruh ombak yang saling berkejaran dan sumilir angin yang merasuk jiwa serta langit jingga yang menusuk pandang. Ya, aku biasa menghabiskan waktu senjaku di tempat ini. Menghilangkan rasa penat dari rutinitas seharian dan yang pasti untuk menghibur diri bersamamu. Tapi tidak untuk sore ini. Aku sendirian. Pikiranku kabur....

Kau tahu, akhir-akhir ini aku selalu memikirkanmu. Menangis, meratapi kenyataan hidupku tanpa dirimu. Tidakkah kau menyangka bahwa kejadian itu membuatku trauma? Ya, saat kehilangan dirimu. Awalnya aku tidak percaya. Kukira semua itu hanyalah mimpi. Tapi itu benar-benar terjadi.

Rasanya aku ingin terus tidur di sepanjang hidupku. Menutup mata dan tak bisa merasakan apa-apa. Tak pernah tahu bahwa kau selalu mengisi hari-hariku. Dan tak pernah tahu bahwa kau telah meninggalkanku. Sungguh, aku ingin menghapus masa laluku. 

Mungkin sudah keseratus kalinya aku menyeka tetesan air mata ini sejsk aku duduk di atas batu karang ini. Entah kenapa aku tidak bisa menyumbat tetesan air mata ini. Hingga begitu deraanya, air mata ini seperti darah yang mengalir dalam tubuhku. Dan aku pun tak mampu mengendalikan pikiranku, hingga pikiranku berkelana ke ujung dunia.




Lamunanku buyar ketika seseorang menepuk pundakku. Spontan aku membalikkan badanku ke arah orang yang melenyapkan lamunanku. Sosok tinggi kurus dengan kulit yang terlihat sudah mengeriput dan lekuk urat otot yang menonjol seakan keluar dari kulit. Rambut putih yang selain memenuhi kepala, juga di bagian dagunya. Meskipun begitu, aku menangkap sorot matanya yang begitu membara. Terlihat jelas bahwa sosok kakek tua itu memiliki semangat hidup yang menggebu-gebu.

"Sedang apa di sini?" suara serak nan berat yang keluar dari mulut sang kakek menghentikan pemikiranku tentang sosolnya.

" Tidal apa-apa, Kek. Hanya sedang menenangkan pikiran saja," jawabku membual sambil menyeka air mata.

"Sedang kehilangan seseorang?" Terka sang kakek. Dalam batinku mengatakan bahwa kakek ini benar-benar cerdas. Aku mengangguk, pertanda bahwa aku mengiyakan pertanyaan sang kakek.

"Bagaimana ceritanya?" Tanya sang kakek padaku. Rupanya ia ingin mengetahui lebih dalam mengenai kesedihanku selama ini.

Aku bercerita panjang lebar padanya. Aku bercerita tentang dirimu. Ya, saat-saat bersamamu, kenangan indah yang kau berikan padaku, hingga kejadian itu, kecelakaan yang merenggut nyawamu seminggu yang lalu. Kecelakaan yang mengakhiri kisahmu bersamaku. Kecelakaan yang memisahkanku dengan dunia.

Aku menyeka air mata lagi. Kembali aku menceritakan kebiasaanku bersamamu yang tak pernah bisa kulupakan hingga detik ini.

"Ya begitulah, Kek." Ucapku mengakhiri cerita.



"Kala itu aku juga kehilangan seseorang." Kakek tua itu membuka mulut. Ia mulai menceritakan kejadian pahit di masa lalunya. Tanpa kuminta pun ia terus bercerita. Ia telah kehilangan orang yang ia cintai dua puluh tahun yang lalu, karena terserang penyakit stroke. Ia sempat merawatnya selama tige tahun. Masa-masa merawat orang yang ia cintai itulah yang membuatnya tidak bisa melupakannya. Kurasa ia senasib denganku.

Aku membenahi cara dudukku. Aku memasang muka sebaik-baiknya untuk mendengarkan cerita dari si kakrk. Sebenarnya, aku tidak begitu memahami cerita si kakek. Pikiranku berkelana sendiri.



Tanpa kusadari, kakek itu telah selesai bercerita. Bukannya tidak memperhatikan, tapi aku tidak memasukkanmemasukkan apa yang kudengar ke dalam otakku. Otakku bekerja yang lain. Bukan pada certa kakek, tetapi juga bukan pada suasana senja itu. Apalagi mengenai hari yang hampir larut malam. Aku terlalu lemah untuk mencerna semuanya. Pikiranku hanya satu, kau.

" Kamu itu masih muda. Tidak baik untuk menyesali apa yang sudah terjadi. Jadikan pelajaran, ambil hikmahnya yang baik. Dia akan lebih bahagia jika kau tidak terus menerus larut dalam kesedihan. Lagi pula Tuhan masih memberi kesempatan padamu untuk menjelajahi dunia. Mungkin kita sangat mencintai seseorang. Namun, jika itu telah tiada, kita menc9ba untuk membiasakan tanpa orang itu. Lebih baik cari yang lain, karena Tuhan tidak hanya memberikan kamu satu lelaki." Kata aang kakek sebelum ia pergi.

Ia lalu bangkit dan beranjak pergi. Aku masih mengamati kakek itu. Cahaya surya remang-remang membuatnya terlihat kabur. Perasaan bingung memenuhi pikiranku. Kurasa aku tidak salah dengar dari apa yang kakek itu katakan terakhir kali. Aku semakin menangis, meronta, hatiku seakan digerogoti drakula bengis.

Lebih baik cari yang lain, karena Tuhan tidak hanya memberikan kamu satu lelaki. Kalimat itu masih terngiang-ngiang di telingaku. Kakek itu salah paham. Salah besar.

Aku bukan kehilangan lelaki. . . . . Tetapi kau, Ibu.

Senin, 04 September 2017

teks LHO


Perpustakaan



                Perpustakaan adalah tempat, gedung, atau ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku. Berdasarkan jangkauan wilayahnya, perpustakaan dikasifikasikan menjadi tiga, yaitu perpustakaan online, perpustakaan berjalan dan perpustakaan dalam ruangan.      


Perpustakaan online adalah perpustakaan yang tidak nyata dan hanya dapat diakses dengan jaringan internet. Perpustakaan ini jangkauannya paling luas dari perpustakan yang lainnya. Selanjutnya perpustakaan berjalan adalah perpustakaan yang tidak tentu tempatnya atau tidak menetap. Perpustakaan ini jangkauannya cukup luas, karena dapat mengelilingi suatu daerah. Sedangkan perpustakaan dalam ruangan adalah perpustakan yang terdapat di dalam ruangan. Perpustakaan dalam ruangan dibagi menjadi tiga, yaitu perpustakaan umum, perpustakaan sekolah dan perpustakaan pribadi.

            Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang dapat dikunjungi atau diakses oleh masyarakat umum. Biasanya disetiap kota atau kabupaten memiliki minimal satu perpustakaan umum atau perpustakaan daerah. Perpustakaan umum memiliki koleksi buku yang lebih lengkap daripada perpustakaan sekolah dan pribadi. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang terdapat pada suatu lingkup sekolah dan hanya dapat diakses oleh warga sekolah. Sedangkan perpustakaan pribadi ialah perpustakaan yang dimiliki oleh perseorangan dan lingkup aksesnya terbatas hanya pada pemilik perpustakaan tersebut. Perpustakaan pribadi biasanya dibiayai dan dikelola oleh perseorangan. Tetapi perpustakaan pibadi juga bisa diakses oleh umum bila sang pemilik menghendakinya. Misalnya dijadikan persewaan buku.


Perpustakaan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi orang yang sering mengunjunginya. Selain itu, perpustakaan juga dapat dijadikan tempat sumber berbagai referensi. Dengan adanya perpustakaan, seseorang akan terdorong untuk belajar secara mandiri. Itulah manfaat dari adanya perpustakaan.

Jumat, 11 Agustus 2017

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Ucapan terima kasih terhadap semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih ada kekurangannya. Berbagai saran dan kritikan sangat kami butuhkan dari berbagai pihak.

Untuk selanjutnya, semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Tugas Bahasa Indonesia

Sampah


   Sampah merupakan barang sisa yang tidak memiliki nilai ekonomi. Berdasarkan sifat dan bentuknya, sampah dibagi menjadi dua jenis sampah, yaitu sampah organik dan sampah anorganik.

   Sampah organik dapat diuraikan dan mudah membusuk. Sampah ini biasanya berupa limbah rumah tangga yang mudah membusuk; limbah ternak yang tidak dikelola terlebih dulu, tetapi langsung dibuang begitu saja; daun-daun atau batang pohon yang sudah mati. Contoh sampah organik adalah daun, sayur, sisa buah, limbah kayu sisa, dan limbah pembuangan kotoran sapi.

   Selain sampah organik, ada juga sampah anorganik. Sampah anorganik sulit diuraikan, tidak bisa hancur dengan alami, biasanya terdiri atas limbah bahan-bahan kimia yang tidak mudah diuraikan. Contoh jenis sampah anorganik adalah plastik, wadah detergen, dan plastik-plastik bungkus sisa makanan.

   Baik sampah organik maupun anorganik sesungguhnya sangat bermanfaat bagi kehidupan apabila manusia dapat mengolahnya dengan baik. Seperti sampah organik yang bisa diolah menjadi pupuk, dan sampah anorganik jika didaur ulang dapat membuat barang yang bernilai guna.